Website dinamis emang keren, fiturnya banyak, fleksibel. Tapi, pernah nggak sih kamu kepengen website yang lebih simpel, loadingnya cepet, dan nggak perlu ribet ngurusin database? Nah, itu dia website statis WordPress!
Tertarik bikin website WordPress statis dan hostingnya gratis total? Bisa gitu ya?! Atau masih bingung apa itu website WordPress statis?
Apasih itu WordPress Statis?
Website statis ini kayak website pada umumnya, cuma bedanya file-nya udah jadi dan nggak perlu ngeluarin kode program tambahan (PHP) atau ngakses database pas pengunjung dateng. Beda banget kan sama website WordPress Dinamis yang harus nge-proses data dulu baru ditampilin ke pengunjung.
Apa itu Website WordPress Dinamis?
Website WordPress yang biasa kamu temuin tuh kayak blog, website toko online, atau website perusahaan. Website-website ini menggunakan sistem WordPress yang memungkinkan kamu buat konten, ubah tampilan, dan kelola website dengan mudah.
Nah, bedanya dengan website statis WordPress, website WordPress ini lebih dinamis. Artinya, setiap kali ada pengunjung yang dateng, website ini bakal nge-proses data dulu dari database baru deh ngasih tampilan yang sesuai ke pengunjung.
Kelebihan dan Kekurangan WordPress Statis
Kelebihan Website Statis WordPress:
- Cepat: Website statis loadingnya jauh lebih cepet karena nggak perlu nge-proses data dulu.
- Aman: Website statis lebih aman dari serangan hacker karena nggak ada database yang bisa dibobol.
- Murah: Karena nggak perlu resource gede buat ngejalanin program, biasanya biaya hosting website statis lebih murah bahkan gratis!
Kekurangan Website Statis WordPress:
- Kurang Fleksibel: Nggak bisa gampang ngubah konten kayak di website WordPress Dinamis. biasanya perlu ngedit file HTML dulu.
- Fitur Terbatas: Fitur website statis terbatas karena nggak bisa pake plugin WordPress kayak di website dinamis.
Kapan Website Statis WordPress Cocok Digunakan?
Website statis WordPress punya kelebihan dalam hal kecepatan dan keamanan. Tapi, cocok nggak sih website statis ini buat kamu? Yuk, simak penjelasannya!
Website Statis WordPress Cocok Digunakan Untuk:
- Website Portofolio: Menampilkan karya dan pengalaman kamu secara online dengan tampilan menarik dan loading yang cepat jadi nilai plus. Website statis WordPress cocok banget buat ini!
- Website Brosur Bisnis: Website yang berisi informasi dasar perusahaan, produk atau layanan, dan kontak kamu nggak perlu diupdate terlalu sering. Website statis bisa jadi pilihan yang tepat dan hemat biaya.
- Blog Sederhana: Website statis cocok untuk blog yang jarang update postingan baru. Konten yang nggak gampang basi dan nggak perlu sering diubah jadi keuntungan tersendiri buat website statis.
Website Statis WordPress Tidak Cocok Digunakan Untuk:
- Blog Kompleks: Buat kamu yang hobi ngeblog dan sering update konten baru, website WordPress Dinamis lebih pas. Website statis akan merepotkan kamu karena harus edit file HTML setiap kali update konten.
- Toko Online: Website statis nggak bisa menangani transaksi jual-beli online dan pengelolaan produk yang kompleks. Sebaiknya gunakan platform khusus toko online untuk bisnis kamu.
- Website Keanggotaan: Website statis nggak bisa mengakomodir fitur membership seperti login member, forum member, dan lainnya. Website WordPress Dinamis lebih fleksibel untuk hal ini.
- Website dengan Registrasi Pengguna: Website yang mengharuskan pengunjung untuk register dan punya akun nggak bisa dibuat dengan website statis WordPress.
- Website Sering Diubah: Website statis kurang cocok jika kamu sering melakukan update dan perubahan konten. Proses edit file HTML di website statis lebih ribet dibanding edit konten langsung di website WordPress Dinamis.
Bikin Website Statis WordPress dalam 5 Langkah Mudah!
Website statis WordPress menawarkan kemudahan, kecepatan, dan keamanan. Tertarik buat bikin website statis tapi bingung caranya? Tenang, kita bahas step-by-stepnya di sini!
Perlu diingat: Panduan ini ditujukan buat kamu yang belum punya website WordPress sama sekali. Tapi, kalau kamu udah punya website WordPress Dinamis yang mau diubah jadi statis, langsung loncat ke langkah #3 ya!
1. Siapkan “Lingkungan Dinamis” WordPress
Bayangin kamu lagi ngebangun rumah. Website statis WordPress butuh “lingkungan” awal berupa website WordPress Dinamis. Di lingkungan ini, kamu bisa membangun dan ngatur konten website kamu dengan mudah.
Nah, buat nyiapin lingkungan ini, kamu bisa:
- Install WordPress secara lokal di komputer kamu. Ini opsi yang paling gampang dan gratis. Ada software gratis XAMPP yang bisa bantu kamu install WordPress di komputer.
- Gunakan layanan hosting dengan fitur “staging”. Beberapa penyedia hosting menawarkan fitur “staging” yang bisa kamu gunakan sebagai lingkungan development website kamu.
2. Bikin Website WordPress Impianmu!
Setelah lingkungan siap, saatnya berkreasi! Gunakan website WordPress “sementara” ini untuk membangun website kamu seperti biasa. Tambahin halaman, postingan blog, atur tema, dan sesuaikan tampilannya sesuai keinginan.
3. Ekspor Website WordPress Jadi File Statis
Website udah jadi, saatnya jadiin format statis. Gimana caranya? Tenang, ada plugin yang bisa bantu kamu!
Setelah selesai bikin versi dinamis situs WordPress kamu, sekarang waktunya konversi instalasi WordPress jadi file HTML statis buat pengunjung situs kamu.
Untuk bikin itu semua lebih gampang, coba deh pakai plugin gratis Simply Static WordPress dari Patrick Posner, bisa di-download di WordPress.org.
Setelah install dan aktifin plugin-nya, buka Simply Static → Generate buat akses dashboard alat ini.
Kalau udah siap, bisa langsung pake settingan default di Simply Static dan generate situs kamu. Tapi, sebaiknya cek dulu daftar plugin yang kompatibel (cek di sini). Beberapa plugin punya fitur khusus yang mungkin nggak optimal kalau diubah jadi situs statis.
Misalnya, gak semua plugin SEO didukung secara penuh di Simply Static. Sama kayak plugin formulir kontak, biasanya nggak berfungsi di situs statis kecuali pake berbasis frontend atau versi premium Simply Static yang dukung fitur ini.
Kalau pengen atur cara kerja prosesnya, buka Simply Static → Settings. Pertama, cek dulu URL-nya. Secara default, plugin bakal ubah semua URL situs jadi pakai jalur relatif, jadi URL-nya bisa diakses dari domain manapun. Di pengaturan Simply Static, kamu bisa milih rewrite URL jadi absolut. Ini penting kalau kamu mau naro file statis di subfolder (bukan di domain utama atau subdomain).
Biar semuanya lancar dan tag SEO kamu bener, sebaiknya pakai nama domain target lengkap di kolom URL. Kalau nggak, website kamu malah nge-blank tag tertentu di kode HTML, kayak tag canonical misalnya. Ini bisa ngerusak SEO kamu.
Kalau ada pesan eror kayak digambar, kalian bisa cek Visit Diagnostics
Setelah dicek, ternyata ada eror di Permalinks, lanjut kita ke menu Settings -> Premalinks buat update Permalink Structure
Kamu bisa pilih Post name terus klik save, balik lagi ke menu Simply Static sekarang! 🙂
Bisa di cek pesan erornya sudah hilang ya! Kalau udah siap bikin file HTML statis website kamu, tinggal pencet tombol Generate Static Files.
Setelah proses selesai, klik tautan Click here to download yang ada di Activity Log.
Pas klik link “Unduh di sini”, nanti bakal ada file Zip yang diunduh ke komputer kamu. File Zip ini berisi semua file statis website kamu.
4. Upload file website ke layanan hosting statis Cloudflare Pages
Setelah kamu dapetin file Zip yang isinya file statis website, kamu perlu upload ke penyedia hosting pilihanmu biar website bisa aktif dan bisa diakses.
Meski bisa dihosting di mana aja, mending pake layanan khusus hosting website statis kayak Cloudflare Pages or Netlify. Ada beberapa alasan kenapa:
- Gratis! – Buat website statis WordPress kebanyakan, layanan kayak Cloudflare Pages dan Netlify gratis total.
- CDN global built-in – Website kamu bakal disuguhin pakai CDN global otomatis, bikin loading kenceng se dunia.
- Deploy gampang banget – Layanan ini kasih fitur keren buat update website kamu dengan mudah (nanti kita bahasa ya).
Untuk tutorial ini, kita rekomendasiin dan bakal pake Cloudflare Pages. Kenapa? Soalnya layanan ini gratis buat ngehost website statis kamu dan otomatis ngirim file statis dari jaringan global Cloudflare yang super luas.
Oke, mari simak langkah-langkahnya pasang web WordPress Statis di Cloudflare Pages:
- Login dulu ke akun Cloudflare kamu (kalo belum punya, bisa daftar gratis).
- Di dashboard Cloudflare, masuk ke Workers & Pages -> Overview.
- Pilih tab Pages.
- Di halaman berikutnya, kasih nama keren buat website statis kamu di kolom Project Name dan klik Create project.
- Setelah kasih nama project, upload file Zip yang kamu dapatkan dari plugin Simply Static di langkah sebelumnya. Tunggu upload selesai, lalu klik tombol Deploy site buat ngaktifin website kamu.
Keren! Website statis kamu udah aktif dan bisa diakses sementara lewat subdomain pages.dev.
Kalo website kamu masih ngeblank gini jangan sedih, tungguin aja gak lama kok sekitar 5menitan.
Kalo udah jadi pasti muncul website kamu.
Terus bisa ga sih pake domain sendiri? Bisa dong! Lanjut???? Gas!
Langkah buat pakai nama domain kamu sendiri di WordPress Statis pake Cloudflare Pages:
- Biar bisa pake domain kamu sendiri, masih dihalaman workers and pages, pilih tab Custom Domains -> Set up a custom domain
- Masukin nama domain (atau subdomain) kamu, lalu klik Lanjut.
- Klik tombol Begin DNS transfer
- Tambahin nama domain kamu terus klik continue
- Pilih yang free, maklum budget tipis. Terus klik Confirm Plan
- Pilih Start Quick Scan
- Langsung klik Continue
- Nah dibawah di point Update your nameserver ada 2 nameserver dari Cloudflare, kalian copy semua ke nameserver domain kamu.
Kalo sudah di ubah name server kamu di penyedia domain yang kamu beli/sewa domain, tinggal nunggu aja deh propagasi server. Gak lama, biasanya kurang dari 2jam.
Jangan lupa, tambahkan record CNAME domain kamu (atau subdomain). Setelah record DNS ditambahkan, klik tombol Activate domain.
Update Website Statis WordPress Setelah Ada Perubahan
Setelah langkah sebelumnya selesai, gimana kalo kamu mau ngubah sesuatu di website kamu? Misalnya, ngepublish blog post baru, ngedit halaman, ngutak-atik desain, dan lain-lain.
Kalo gitu, kamu perlu lakuin hal berikut:
- Lakukan perubahan di website WordPress “dinamis” kamu yang privat – misalnya, website WordPress lokal di komputer kamu atau staging site.
- “Re-deploy” file statis website kamu ke hosting live (contoh: Cloudflare Pages, seperti yang kita tunjukin di atas).
Cara termudah buat ngelakuin ini adalah pake plugin Simply Static buat ngegenerate file Zip baru setelah kamu ngubah sesuatu.
Di Cloudflare Pages, kamu bisa dengan gampang upload file Zip baru ini dan ngegantinya dengan versi yang udah ada dengan klik tombol Create New Deployment.
Buat kamu yang lebih advanced soal teknis gini, kamu juga bisa setting biar deploy otomatis.
Misalnya, versi premium dari plugin Simply Static, bisa ngedeploy langsung ke GitHub. Nah, GitHub ini bisa kamu koneksiin langsung ke Cloudflare Pages, Netlify, dan penyedia hosting lainnya.
Yuk, Bikin Website Statis WordPress Kamu Hari Ini!
Memang, bikin website statis nggak cocok buat semua situasi. Tapi, ini bisa jadi pilihan tepat buat banyak website WordPress simpel, terutama website brochure atau portofolio dasar yang nggak butuh fungsi dinamis.
Website kamu bakal loading super cepat dan keamanan terjamin. Kerennya lagi, kamu bisa bikin dan ngehost website kamu sepenuhnya gratis kalo ikutin metode di tutorial ini.